1. IF-tunggal
Digunakan
pada saat kita dihadapkan pada satu kasus saja. Misalnya menentukan bilangan
genap.
Bentuk
umum penulisan:
IF
(kondisi) THEN pernyataan;
Contoh:
Jika
anda membeli rokok maka akan medapatkan bonus korek api,
Bentuk
penulisannya adalah :
IF
beli = rokok THEN bonus korekapi;
2. IF - ELSE
Jika
kita dihadapkan dengan dua kasus dapat digunakan IF-Then-Else.
Bentuk
umum penulisan:
IF
(kondisi) THEN
Pernyataan1;
ELSE
Pernyataan2;
Pada
saat kondisi terpenuhi (bernilai True), maka akan dilakukan pernyataan 1.
Tetapi jika kondisi tidak terpenuhi (bernilai False), maka akan melakukan
pernyataan dibawah ELSE yaitu pernyataan 2.
Jika
anda membeli 10 bungkus rokok, maka akan mendapatkan bonus 1 bungkus rokok.
Jika tidak maka tidak dapat bonus.
Bentuk
penulisannya adalah :
IF
beli = 10 bungkus rokok THEN
bonus
= 1 bungkus rokok;
ELSE
Bonus
= 0;
3. IF MAJEMUK
Jika
kita dihadapkan pada kondisi dengan 3 masalah atau lebih.
Bentuk umum penulisan:
IF
(kondisi 1) THEN
Pernyataan1;
ELSE
IF (kondisi 2) THEN
Pernyataan2;
ELSE IF (kondisi
3) THEN
Pernyataan3;
ELSE
Pernyataan4;
Contoh:
Terdapat
Tabel sistem penilaian sebagai berikut :
Bentuk
Penulisannya adalah :
IF nilai
>=80 THEN
Grade
= ‘A’;
ELSE
IF nilai >= 70 THEN
Grade
= ‘B’;
ELSE IF nilai
>=56 THEN
Grade
= ‘C’;
ELSE IF nilai
>= 40 THEN
Grade
= ‘D’;
ELSE
Grade
= ‘E’;
4. CASE
Bentuk
penulisan IF-Majemuk dapat disederhanakan menggunakan perintah CASE. Dengan
CASE, percabangan disajikan seperti pemilihan menu sehingga bentuk penulisannya
lebih mudah dan sederhana.
Bentuk umum penulisan:
CASE
ekspresi OF
Nilai
1 : pernyataan 1;
Nilai
2 : pernyataan 2;
Nilai
3 : pernyataan 3;
.
.
.
Nilai
n : pernyataan n;
ELSE
Pernyataan
x;
END;
Contoh:
mencetak
nama-nama hari dalam seminggu.
Bentuk
Penulisannya adalah :
CASE nomor_hari OF
1 : Writeln (‘Senin’);
2 : Writeln (‘Selasa’);
3 : Writeln (‘Rabu’);
4 : Writeln (‘Kamis’);
5 : Writeln (‘Jumat’);
6 : Writeln (‘Sabtu’);
7 : Writeln (‘Minggu’);
ELSE
Writeln (‘Angka yang anda masukkan salah!’);
END;
5. NESTED - IF
Pada
permasalah percabangan dengan kondisi bertingkat, kita dapat menggunakan
If-bersarang (nested-IF). Secara umum, if bersarang adalah if yang didalamnya
terdapat if. Sehingga kondisinya bertingkat yang harus dipenuhi untuk melakukan
sebuah pernyataan.
Bentuk
umum penulisan:
IF
(kondisi 1) THEN
IF (kondisi 1a) THEN
Pernyataan1;
ELSE
Pernyataan2;
ELSE
IF
(kondisi 2a) THEN
Pernyataan1;
ELSE
Pernyataan2;
Contoh
soal :
Suatu perusahaan
memberikan komisi kepada para selesman dengan ketentuan sebagai berikut:
- Bila
salesman dapat menjual barang hingga Rp. 20.000 ,- , akan diberikan uang
jasa sebesar Rp. 10.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 10% dari
pendapatan yang diperoleh hari itu.
- Bila
salesman dapat menjual barang diatas Rp. 20.000 ,- , akan diberikan uang
jasa sebesar Rp. 20.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 15% dari
pendapatan yang diperoleh hari itu.
- Bila
salesman dapat menjual barang diatas Rp. 50.000 ,- , akan diberikan uang
jasa sebesar Rp. 30.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 20% dari
pendapatan yang diperoleh hari itu.
Jawaban
dalam pemrograman C++:
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
float
pendptan, jasa=0, komisi=0, total=0;
clrscr();
cout<<"Pendapatan
Hari ini Rp. ";
cin>>pendptan;
if
(pendptan >= 0 && pendptan <= 200000)
{
jasa=10000;
komisi=0.1*pendptan;
}
else
{
if(pendptan<=500000)
{
jasa=20000;
komisi=0.15*pendptan;
}
else
{
jasa=30000;
komisi=0.2*pendptan;
}
}
/*
menghitung total */
total
= komisi+jasa;
cout<<"Uang
Jasa Rp. "<<jasa<<endl;
cout<<"Uang
Komisi Rp. "<<komisi<<endl;
cout<<"============================="<<endl;
cout<<"Hasil
Total Rp. "<<total<<endl;
getch();
}
No comments:
Post a Comment